Mempelajari aturan tatanama memerlukan pengetahuan dasar mengenai taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari penamaan ilmiah dan penggolongan mahluk hidup. Aturan dasar mengenai tatanama spesies adalah bahwa spesies tumbuhan mempunyai nama ilmiah yang terdiri atas dua kata. Nama Chromolaena odorata terdiri atas dua kata: kata Chromolaena merupakan nama genus (marga) dan odorata merupakan nama penciri jenis (epithet). Nama genus harus ditulis dengan nama awal huruf kapital, nama penciri ditulis dengan huruf awal huruf kecil, keduanya dicetak miring (atau bila diketik atau ditulis tangan, digarisbawahi). Perhatikan, yang merupakan nama spesies dalam hal ini adalah Cromolaena odorata, bukan odorata, sebab menurut ketentuan tatanama, nama spesies harus terdiri atas dua kata. Nama yang terdiri atas dua kata tersebut lazim disebut nama binomial (bi=dua, nomen=nama). Selain ketentuan mengenai nama binomial ini, tentu masih banyak aturan lainnya, antara lain ketentuan bahwa nama genus tidak boleh diulang sebagai nama epitet, ketentuan mengenai nama pemberi nama (author), dan ketentuan tatanama peringkat taksonomik di bawah spesies.
Spesies tumbuhan dapat merupakan hasil hibridisasi alami antara dua spesies yang berbeda. Misalnya, spesies jeruk yang dalam bahasa Inggris disebut grapefruit merupakan hasil hibridisasi alami antara jeruk jeruk besar dengan jeruk manis. Dalam spesies merupakan hasil hibridisasi, digunakan tanda x di antara nama genus dan nama penciri untuk menyatakan hibridisasi antara spesies dalam genus yang sama. Nama ilmiah jeruk grapefruit dengan demikian ditulis sebagai Citrus x paradisi (tanda x tidak dalam huruf kapital dan tidak dicetak miring), bukan Citrus paradisi. Bila hibridisasi terjadi antara dua genus maka tanda x diletakkan di depan nama genus.
Nama ilmiah hanya digunakan terhadap mahluk hidup sebagai individu hidup, bukan terhadap produk, produk olahan, atau terhadap nama mahluk hidup yang digunakan sebagai keterangan. Perhatikan frase 'Pengendalian kirinyu dengan menggunakan lalat puru'. Dalam hal ini, kata 'kirinyu' digunakan hanya sebagai keterangan terhadap kata 'pengendalian' sehingga tidak bisa diikuti dengan nama ilmiah. Demikian juga dengan frase, 'pupuk daun kirinyu', kata 'kirinyu' juga tidak bisa diikuti dengan nama ilmiah sebab menyatakan produk kirinyu, yaitu daun, yang digunakan sebagai keterangan terhadap kata 'pupuk'. Bila Anda tetap mengabaikan hal ini maka jangan bilang saya yang mengajarkan Anda menulis 'bubur kacang hijau' (Vigna radiata) atau 'pemasaran kacang panjang' (Vigna unguiculata 'Sesquipedalis Group).
Nama ilmiah lengkap disertai dengan nama author. Nama lengkap kirinyu adalah Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H. Rob. Dalam nama ini, L. merupakan singkatan dari Linnaeus, Rob. singkatan dari Robinson. Dalam tatanama tumbuhan, nama author dapat disingkat dan tidak perlu disertai dengan tahun publikasi. Tetapi perhatikan, meskipun boleh disingkat, penyingkatan nama author tidak bisa dilakukan secara semaunya. Ada ketentuan mengenai cara penyingkatan nama author, yaitu ketentuan yang disusun oleh Brummitt & Powell (1992). Misalnya, Linnaeus tidak boleh disingkat menjadi Linn., melainkan harus disingkat menjadi L. Dalam hal ini, tatanama tumbuhan, algae, dan jamur berbeda dengan tatanama binatang yang tidak membolehkan penyingkatan nama author dan mengharuskan nama author diikuti dengan tahun publikasi nama. Lalu, apa arti L. dalam kurung dan kemudian diikuti dengan nama dua orang, R.M. King dan H. Robinson? Sebelumnya, Linnaeus memberikan nama Eupatorium odoratum dan kemudian R.M. King dan H. Robinson mengubah genus tumbuhan tersebut menjadi Chromolaena dan mempertahankan nama odoratum (disesuaikan menjadi odorata untuk mencocokan dengan gender dari Chromolaena).
Lalu, bagaimana bisa mengetahui suatu nama ilmiah merupakan nama benar atau hanya nama sinonim? Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan nama dengan memanfaatkan situs pemeriksaan nama ilmiah. Ada banyak situs pemeriksaan nama ilmiah, di antaranya adalah GBIF Data Portal (semua golongan mahluk hidup), Catalogue of Life (semua golongan mahluk hidup), dan The Plant List (tumbuhan berbunga). Silahkan ketik nama ilmiah yang ingin diperiksa pada kotak pemeriksaan yang tersedia lalu tekan Enter atau klik Search. Silahkan pelajari secara lebih mendalam dengan membaca tulisan mengenai cara pemeriksaan nama ilmih.
Halaman antarmuka GBIF Data Portal |
Halaman antarmuka Catalogue of Life |
Halaman antarmuka The Plant List |
Kapan Anda perlu memeriksa nama ilmiah? Jawabannya, setiap kali Anda menulis nama ilmiah. Terutama, ketika menulis skripsi, Anda pasti menulis nama ilmiah tanaman. Bila melakukan penelitian skripsi mengenai gulma, pasti Anda juga menulis nama ilmiah gulma. Anda juga perlu menulis klasifikasi tanaman maupun klasifikasi gulma. Bila Anda adalah mahasiswa yang kuliah untuk belajar, bukan sekedar untuk memperoleh gelar sarjana, Anda perlu memperhatikan ini ketikan nanti Anda menyusun skripsi. Periksa nama ilmiah dan kutip klasifikasi tanaman maupun gulma dari layanan pemeriksaan nama ilmiah, bukan dari sembarang buku yang penulisnya belum tentu mengerti soal nama ilmiah dan klasifikasi. Paling tidak, saya tidak ingin Anda menulis nama ilmiah dan klasifikasi gulma tanpa melakukan pemeriksaan, dalam mengerjakan tugas dan ujian Ilmua Gulma. Dan untuk membantu Anda melakukan pemeriksaan, saya telah menempatkan layanan pemeriksaan Catalogue of Life sebagai gadget/widget, mudah-mudahan bisa membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar