Weed Control So Important |
Perbedaan hasil antara tanaman tanpa menghadapi persaingan dan dengan menghadapi persaingan oleh berbagai jenis rumput dan tumbuhan berdaun lebar dikenal dengan istilah kehilangan hasil (yield loss atau crop loss). Kehilangan hasil dapat dinyatakan dalam bentuk produksi (besar kehilangan asil) maupun dan bentuk nilai uang (nilai kehilangan hasil). Bila tidak dilakukan penyiangan secara tepat waktu, kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma dapat lebih besar daripada kehilangan hasil oleh binatang hama maupun oleh organisme patogenik (penyebab penyakit tanaman). Nilai kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh gulma tentu tidak sedikit. Sayangnya, tidak seperti di negara-negara maju, angka nilai kehilangan hasil tersebut tidak tersedia untuk Indonesia.
Bukan hanya itu, hasil yang dipanen dari tanaman yang tumbuh bersama dengan berbagai jenis rumput dan tumbuhan berdaun lebar akan bercampur biji jenis-jenis rumput dan tumbuhan berdaun lebar yang tumbuh bersama tanaman. Bagaimana kalau biji-biji pencampur tersebut ada yang beracun atau menimbulkan gangguan kesehatan lainnya? Kalaupun biji-biji pencampur tersebut tidak beracun atau menimbulkan gangguan kesehatan lainnya, bagaimana bila hasil tanaman yang bercampur biji rumput dan tumbuhan berdaun lebar tersebut dijual ke luar negeri? Bukankah hasil tanaman yang bercampur biji rumput dan tumbuhan berdaun lebar tersebut dapat menjadi wahana pemencaran menuju tempat-tempat yang sangat jauh? Bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya, bersediakah kita mengimpor bahan pangan yang bercampur dengan biji rumput dan tumbuhan berdaun lebar? Bagaimana pula dengan harga yang diterima petani bila hasil tanamannya bercampur dengan biji rumput dan tumbuhan berdaun lebar?
Berbagai jenis rumput dan tumbuhan berdaun lebar yang tumbuh bersama tanaman, selain bersaing dengan tanaman dan dapat menjadi inang pengganti atau inang penggilir, juga akan menyulitkan pelaksanaan panen. Bayangkan kalau yang tumbuh bersama tanaman adalah jenis-jenis tumbuhan yang berduri tajam atau mempunyai bagian-bagian yang dapat menimbulkan gatal atau iritasi pada kulit. Belum lagi yang tumbuh pada saluran irigasi dan jalan menuju lokasi lahan pertanian, masing-masing pasti akan menghambat aliran dan meningkatkan kehilangan air melalui transpirasi dan menghambat lalu lintas menuju dan dari lokasi lahan pertanian.
Bayangkan apa yang terjadi bila produksi menjadi sangat menurun karena petani tidak sempat melakukan penyiangan pada tanaman jagungnya, apakah jagung yang dihasilkannya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya selama setahun ke depan? Bayangkan bila danau yang semula memberikan pemandangan yang indah kemudian dipenuhi oleh berbagai jenis tumbuhan asing, apakah akan masih tetap indah? Wisatawan tidak akan lagi bersedia datang dan pendapatan masyarakat dari pariwisata menurun. Bayangkan apa yang akan dimakan ternak sapi lepas bila padang rumput bukan lagi ditumbuhi oleh rumput yang biasa dimakan ternak, melainkan oleh jenis rumput lain atau bahkan oleh jenis-jenis gulma berdaun lebar. Ternak sapi akan mengalami kekurangan pakan dan pada gilirannya populasinya akan menurun. Bayangkan pula bila hutan yang semula kaya dengan berbagai jenis tumbuhan lokal tetapi kemudian menjadi didominasi oleh tumbuhan pendatang, bukan saja menjadi tidak lagi menarik melainkan dapat menimbulkan kepunahan jenis-jenis tumbuhan lokal yang penting sebagai bahan kayu bangunan, bahan obat-obatan tradisional, bahkan bahan pangan liar.
Permasalahan gulma memang tidak berhenti sampai di sini. Kita telah melakukan reformasi pada tahun 1998 dengan harapan agar pemerintah lebih memperhatikan rakyat. Reformasi memungkinkan presiden, gubernur, dan bupati/walikota dipilih langsung oleh rakyat. Provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan dimekarkan katanya untuk mendekatkan pelayanan kepada rakyat. Namun apakah pelayanan kepada rakyat untuk mengatasi permasalahan gulma menjadi lebih baik dari sebelumnya? Apakah pemerintah pusat dan daerah setelah reformasi telah membuat strategi untuk mengatasi permasalahan gulma? Bagaimana pula dengan pelaksanaan PHT sebagai sistem perlindungan tanaman, sejauh mana telah mencakup gulma? Petani tetap harus menghadapi berbagai jenis gulma tanpa didukung dengan pengetahuan, keterampilan, dan akses informasi. Dalam keadaan seperti itu, pemerintah membuka pasar bebas dengan berbagai negara lain sehingga petani harus berhadapan dengan petani di negara-negara yang pemerintahannya membantu petaninya menghadapi permasalahan gulma dengan berbagai cara. Petani kita yang pendidikannya terbatas justeru dibiarkan sendiri menghadapi menghadapi gulma.
Begitu pentingnya gulma dibandingkan dengan organisme pengganggu lainnya sehingga gulma lebih sering masuk koran daripada hama atau penyakit tanaman maupun hama dan penyakit tanaman sekaligus. Berikut adalah beberapa berita menarik mengenai gulma. Meskipun bukan sesuatu yang mengejutkan, masih banyak pemahaman yang kurang tepat juga mengenai gulma. Sesuai dengan definisi gulma maka tumbuhan yang dimanfaatkan seharusnya tidak dapat dikategorikan sebagai gulma. Demikian juga dengan tumbuhan di alam, seperti halnya rumput di padang savana, tidak seharusnya dikategorikan sebagai gulma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar