Bagaimanakah Anda membedakan teman satu dengan lainnya? Bagaimana Anda dapat menyimpulkan seorang teman perempuan adalah cantik atau teman laki-laki ganteng? Setiap orang mungkin menggunakan kriteria yang berbeda sehingga sampai pada kesimpulan yang berbeda-beda mengenai siapa teman perempuan tercantik atau teman laki-laki terganteng. Di sini letak perbedaannya, membeda-bedakan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam mempelajari suatu bidang ilmu. Demikian juga dalam mempelajari gulma, kita perlu mempelajari kriteria baku yang sama untuk bisa membedakan jenis gulma yang satu dengan jenis lainnya. Membeda-bedakan dengan kriteria baku yang sama itu kita gunakan untuk dapat mengidentifikasi gulma.
Tentu saja membeda-bedakan jenis-jenis gulma tidak semudah membeda-bedakan teman perempuan cantik atau teman perempuan ganteng. Mengapa? Karena untuk itu kita perlu belajar ciri-ciri morfologis tumbuhan, yaitu ciri-ciri yang berkaitan dengan bentuk luar tumbuhan. Hal ini menjadi lebih tidak mudah karena sewaktu menempuh pendidikan SD sampai SMA, Anda mungkin hanya ingin mengejar lulus UN dan merayakan pesta kelulusan dengan menyemprot pakaian seragam dan rambut dengan cat warna-warni. Tapi baiklah, itu sudah berlalu dan kini tiba saatnya Anda perlu belajar lebih serius. Sebagai dosen, saya tidak bisa mengajarkan semuanya karena ilmu itu tidak terbatas. Saya hanya bisa menunjukkan jalan untuk Anda pilih menuju ke tujuan. Cara itu pula yang saya coba lakukan kali ini dalam mempelajari morfologi tumbuhan untuk mengidentifikasi gulma.
Sebelum memulai, saya berpikir sangat keras mengenai bagaimana cara harus memulai tulisan ini. Saya telah memulai hampir setengahnya, tetapi saya batalkan dan memulai lagi setelah menimbang-nimbang banyak hal. Antara lain, saya menimbang-nimbang, apakah saya menggunakan istilah terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia atau tetap menggunakan istilah asli dalam Bahasa Inggris. Ini merupakan pilihan sulit karena tidak semua istilah morfologi dapat diterjemahkan persis ke dalam Bahasa Indonesia. Lagipula, tidak tersedia panduan identifikasi gulma yang menggunakan istilah morfologi dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya memutuskan menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia hanya bila memungkinkan dengan tetap mencantumkan istilah aslinya dalam Bahasa Inggris. Berikutnya, saya harus menimbang-nimbang, melengkapi tulisan dengan foto atau tidak. Saya paham bahwa foto dapat berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Tapi kalau saya menyajikan foto maka akan diperlukan halaman yang sangat panjang. Atas dasar itu saya putuskan untuk melengkapi istilah dengan foto, tetapi tanpa menampilkannya, melainkan memberikan tautan untuk mengakses foto, sepanjang itu memungkinkan.
Namun sebelum memulai saya perlu menyampaikan bahwa Anda dapat mengunduh beberapa buku istilah morfologi tumbuhan bergambar maupun mengakses halaman web yang memuat hal yang sama. Saya mencoba melakukan penelusuran di Internet dan ternyata tidak mudah menemukan yang ingin saya sampaikan kepada Anda tanpa membuat Anda merasa terlalu terbebani. Sebagai awal, mungkin Anda perlu membuka halaman A Basic Ilustrated Glossary of Plant Identification Jargon. Kurang menarik memang karena ilustrasinya tidak berwarna. Sebagai alternatifnya, silahkan unduh dan baca buku The Kew Plant Glossary: an illustrated dictionary of plant terms. Kemudian untuk membandingkan, silahkan halaman web Glossary dari situs herbarium.lsu.edu dan blog Botany word of the day. Itu semua saya gunakan sebagai rujukan. Untuk menyiapkan tulisan ini saya menggunakan panduan yang lebih sederhana, yaitu Vegetative Terminology (1, 2, dan 3), Leaf Terminology (1 dan 2), Inflorescence Terminology (1 dan 2), Flower Terminology (1, 2, dan 3), Fruit Terminology (1, 2, 3, dan 4), dan Identification of Fruit Types dari situs Wayne's Word: An on-line texbook of natural history. Inipun, untuk menuliskannya sekaligus semuanya, tetap akan sangat panjang. Oleh karena itu, saya memutuskannya membagi dalam dua tulisan, pertama mengenai akar batang dan daun pada tulisan ini dan kedua mengenai perbungaan, bunga, dan buah pada tulisan berikutnya.
Tentu saja tidak semua bagiannya perlu diperiksa dengan teliti untuk dapat mengidentifikasi satu jenis gulma. Bagian-bagian tumbuhan ada yang bersifat tetap dan ada pula yang berubah bergantung pada keadaan lingkungan. Untuk keperluan melakukan identifikasi, kita perlu memeriksa bagian-bagian tumbuhan yang secara morfologis bersifat relatif tetap, yaitu tidak berubah meskipun tumbuh pada keadaan lingkungan yang berubah-ubah. Bagian-bagian tersebut adalah posisi daun pada batang, struktur daun sederhana atau majemuk, bentuk keseluruhan, pangkal, ujung, dan tepi daun, tekstur permukaan daun, tipe perbungaan dan struktur bunga, tipe perbuahan dan struktur buah dan biji, tipe dan struktur batang, serta tipe perakaran dan struktur akar. Untuk jenis-jenis tertentu, diperlukan pemeriksaan mengenai tinggi dan pertumbuhan menyamping, pola dan derajat percabangan, serta ukuran daun, warna batang, daun, bunga, buah, dan biji. Ciri khas tertentu dapat digunakan untuk membantu identifikasi, misalnya tipe duri, lidah dan cuping pada upih daun, dan tipe getah bila batang dipotong atau dilukai.
Mari kita mulai dengan mempelajari morfologi akar. Untuk melengkapi, silahkan unduh file Plant Root System (PDF) dari situs Study of Plant. Secara morfologis, akar terdiri atas bagian-bagian tudung akar (root cap), zona meristematik (meristematic zone), zona pemanjangan (elongation zone), dan zona penuaan (maturation zone). Silahkan baca ciri-ciri utama setiap bagian akar tersebut dan periksa gambar. Untuk membedakan akar tumbuhan yang satu dari akar tumbuhan lainnya, terlebih dahulu kita perlu membdakan akar primer, sekunder, dan tersier (primary, secondary, and tertiary roots) yang dimiliki oleh semua jenis tumbuhan dan akar tambahan (adventitious root) yang hanya dimiliki oleh jenis tumbuhan tertentu saja. Akar utama dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu akar tunggang (tap root) dan akar serabut (fibrous rot). Silahkan baca baik-baik perbedaan di antara keduanya. Akar utama maupun akar tambahan dapat mengalami modifikasi untuk berfungsi khusus (specialized root). Misalnya akar utama mengalami modifikasi untuk tujuan penyimpanan (storage) seperti pada wortel dan lobak dan untuk tujuan pernapasan (respiration) seperti pada tumbuhan legum dan tumbuhan bakau. Akar tambahan juga dapat mengalami modifikasi, misalnya akar tambahan pada ubi jalar mengalami modifikasi menjadi umbi (umbi akar), dsb., silahkan simak jenis-jenis modifikasi tersebut pada file. Namun bagi gulma, yang terpenting adalah modifikasi akar untuk tujuan khusus, misalnya modifikasi akar menjadi berklorofil, modifikasi akar menjadi duri, dan modifikasi akar menjadi organ untuk mengapung di permukaan air.
Kita lanjutkan dengan morfologi batang. Sebelum melanjutkan, silahkan kunjungi halaman Plant Stem pada situs Studi of Plants. Pertama-tama, silahkan baca ciri umum batang (characteristic of stem) untuk memahami sesungguhnya batang itu apa. Kemudian lanjutkan dengan membedakan batang menjadi batang di atas permukaan tanah (above groud stem) dan batang di bawah permukaan tanah (underground stem). Batang di atas permukaan tanah dibedakan menjadi batang kuat (strong stem) dan batang lemah (weak stem). Batang kuat dibedakan lebih lanjut menjadi batang menjulang (excurrent), bila batang utama tumbuh lebih cepat dari cabang sehingga menghasilkan tajuk mengerucut, merimbun (deliquescent), bila cabang tumbuh sama cepat dengan batang utama sehingga menghasilkan tajuk melebar, tanpa cabang (caudex), bila batang utama tumbuh besar tanpa cabang, dan culm, bila batang terdiri atas ruas dan buku dengan percabangan hanya pada buku. Silahkan cari contoh gulma dengan tipe batang kuat seperti tersebut. Batang lemah terdiri atas tipe (1) trailer mencakup sub-tipe procumbent, decumbent, dan deffuse, (2) creeping yang terdir atas sub-tipe runner, sucker, stolon, dan offset, serta (3) climber yang terdiri atas sub-tipe twiners, lianas, tendril, dan root climber. Batang di bawah permukaan tanah terdiri atas sub-tipe rhizome, tuber, corm, dan bulb. Untuk mengidentifikasi gulma tipe dan sub-tipe batang tersebut perlu dikenali dengan baik, khususnya batang di atas permukaan tanah yang tergolong sebagai batang lemah dan batang di bawah permukaan tanah dan carilah contoh jenis-jenis gulma yang mempunyai tipe batang tersebut.
Pada batang gulma sering terdapat organ tambahan yang memungkinkan gulma dapat terhindar dari dimakan oleh binatang herbivor atau dapat dicabut dengan mudah. Misalnya dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah duri, tapi secara botanis duri itu terdiri atas beberapa macam, yaitu duri kayu (thorn), duri daun (spine), dan duri tempel (prickle). Duri kayu merupakan organ tambahan yang muncul dari kayu batang, sedangkan duri daun merupakan modifikasi dari stipule, tangkai daun, helai daun, mata tunas, atau kelopak bunga, silahkan periksa perbedaan keduanya. Duri daun modifikasi stipula terdapat pada kabesak hitam (Vachelia nilotica, sebelum Melbourne Code 2011 Acacia nilotica), sedangkan duri daun modifikasi mata tunas terdapat pada kaktus Opuntia spp. Berbeda dengan duri kayu dan duri daun yang sulid terlepas dari batang, duri tempel sebaliknya, karena merupakan modifikasi kulit batang, seperti yang terdapat pada mawar dan kapuk hutan. Selain duri, gulma tertentu yang tumbuh memanjat mempunyai organ tambahan yang disebut sulur (tendril) sebagaimana terdapat pada labu kuning dan paria (pare). Sebagaimana duri, sulur juga merupakan organ modifikasi.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang juga perlu kita kenali untuk mengidentifikasi gulma. Berkaitan dengan daun ini, pertama-tama perlu dipelajari mengenai tipe dasar daun, khususnya tipe dasar daun tumbuhan berbiji yang terdiri atas stipula (stipules), tangkai daun (petiole), dan helai daun (lamina). Stipula adalah sepasang organ dengan berbagai bentuk di kanan dan kiri pangkal daun, bisa ada dan bisa juga tidak, bila ttumbuhan tidak mempunyai stipula maka dikatakan sebagai tidak berstipula (extipulate). Stipula dapat terpisah dari tangkai daun (free, lateral), bergabung dengan tangkai daun (adnate, fused), menyerupai upih (ochreate), atau mengelilingi pangkal tangkai daun (encircling). Berikutnya, daun dapat bertangkai (petiolate) atau tidak bertangkai daun (sessile). Untuk daun tanpa tangkai, bagian pangkal helai daun dapat mengeliling batang sebagian (clasping, decurent) atau mengelilingi batang secara keseluruhan (perfoliate). Kedudukan tangkai daun pada helai daun juga bermacam-macam, di pangal helai daun atau di bagian tengah helai daun (peltate). Ini baru soal stipula dan tangkai daun, tapi jangan bingung. Bila uraian dengan kata-kata belum cukup mungkin ada baiknya melihat foto. Bila belum mengunduh, silahkan unduh dan baca buku The Kew Plant Glossary: an illustrated dictionary of plant terms. Bila kurang lengkap, silahkan pula unduh dan baca buku Plant Identification Terminology: an illustrated glossary. Belum puas? Silahkan kunjungi halaman web Glossary dari situs herbarium.lsu.edu.
Mudah-mudahan dengan banyak contoh gambar dan foto, mempelajari morfologi tumbuhan menjadi tidak membosankan. Tapi sebelum mengakhiri bagian pertama dari dua tulisan ini, mari kita lanjutkan dahulu dengan mempelajari struktur daun, bentuk helai daun, dan tekstur permukaan daun. Dari segi struktur, daun terdiri atas daun sederhana (simple leaf) yang mempunyai satu helai daun di bagian ujung tangkai daun dan daun majemuk (compound leaf) yang mempunyai lebih dari satu helai daun pada ujung tangkai daun. Daun majemuk terdiri atas majemuk menjari (palmately coumpound, digitate) bila helai anak daun berpangkal pada satu titik pada ujung tangkai daun, majemuk menyirip (pinately compund, pinate) bila anak-anak daun berpangkal pada perpanjangan tulang daun yang disebut sumbu daun (rachis), majemuk menyirip ganda (twice pinately compound, bipinate), dan majemuk tercapik (pinatipid) bila helai anak daun menyambung pada sumbu daun. Daun berhelai anak daun tiga (trifoliate) dapat berstruktur mennjari maupun menyirip, bergantung pada kedudukan anak daun yang berada di tengah, apakah langsung pada ujung pangkal daun atau pada ujung sumbu daun. Mohon perhatian Anda untuk daun tumbuhan yang tergolong rumput yang daunnya berstruktur khusus, terdapat pada buku (node), terdiri atas upih daun (sheat) yang membungkus ruas (internode), dan pada ujung upih daun terdapat helai daun (lamina), telinga daun (auricle), dan lidah daun (ligule) sebagai dapat diperiksa di sini. Sambungan antara upih dan helai daun disebut leher daun (collar) sebagaimana dapat diperiksa di sini.
Mari kita lanjutkan lagi mempelajari bentuk helai daun yang terdiri atas bentuk keseluruhan, pola pertulangan daun, bentuk bagian pangkal, bentuk bagian ujung, dan bentuk bagian tepi. Untuk menyebut bentuk helai daun digunakan berbagai istilah teknis yang di antaranya ada yang diawali dengan awalan ob- yang berarti kebalikan. Silahkan periksa berbagai bentuk helai daun secara keseluruhan dan perhatikan bahwa cordate berarti menyerupai bentuk jantung sehingga obcordate berarti menyerupai bentuk jantung terbalik. Selain bentuk helai daun secara keseluruhan, bentuk daun juga meliputi bentuk pangkal daun, bentuk ujung daun, dan bentuk tepi daun. Perhatikan bahwa tepi daun dapat rata (entire) atau bergerigi dengan tipe gerigi yang bermacam-macam. Selain bentuk, morfologi daun yang juga perlu mendapat perhatian adalah pola pertulangan daun (leaf venation pattern) dan fitur permukaan daun (leaf surface features). Periksa juga bentuk helai daun keseluruhan, bentuk pangkal, ujung, dan pola pertulangan daun, dan bentuk tepi daun serta fitur organ tumbuhan lainnya pada situs vPlants untuk melengkapi. Setelah membaca dan menyampaikan tanggapan terhadap tulisan ini, silahkan menyampaikan tanggapan dan/atau pertanyaan pada kontak komentar di bawah tulisan ini. Lalu silahkan kerjakan tugas berikut sebelum melanjutkan membaca dan menanggapi tulisan berikutnya.
Tugas:
Berdasarkan atas registrasi daring yang telah Anda lakukan, Anda dibagi menjadi kelompok untuk mengerjakan tugas membuat akun Facebook kelompok (group) sebagai berikut:
Tentu saja membeda-bedakan jenis-jenis gulma tidak semudah membeda-bedakan teman perempuan cantik atau teman perempuan ganteng. Mengapa? Karena untuk itu kita perlu belajar ciri-ciri morfologis tumbuhan, yaitu ciri-ciri yang berkaitan dengan bentuk luar tumbuhan. Hal ini menjadi lebih tidak mudah karena sewaktu menempuh pendidikan SD sampai SMA, Anda mungkin hanya ingin mengejar lulus UN dan merayakan pesta kelulusan dengan menyemprot pakaian seragam dan rambut dengan cat warna-warni. Tapi baiklah, itu sudah berlalu dan kini tiba saatnya Anda perlu belajar lebih serius. Sebagai dosen, saya tidak bisa mengajarkan semuanya karena ilmu itu tidak terbatas. Saya hanya bisa menunjukkan jalan untuk Anda pilih menuju ke tujuan. Cara itu pula yang saya coba lakukan kali ini dalam mempelajari morfologi tumbuhan untuk mengidentifikasi gulma.
Sebelum memulai, saya berpikir sangat keras mengenai bagaimana cara harus memulai tulisan ini. Saya telah memulai hampir setengahnya, tetapi saya batalkan dan memulai lagi setelah menimbang-nimbang banyak hal. Antara lain, saya menimbang-nimbang, apakah saya menggunakan istilah terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia atau tetap menggunakan istilah asli dalam Bahasa Inggris. Ini merupakan pilihan sulit karena tidak semua istilah morfologi dapat diterjemahkan persis ke dalam Bahasa Indonesia. Lagipula, tidak tersedia panduan identifikasi gulma yang menggunakan istilah morfologi dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya memutuskan menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia hanya bila memungkinkan dengan tetap mencantumkan istilah aslinya dalam Bahasa Inggris. Berikutnya, saya harus menimbang-nimbang, melengkapi tulisan dengan foto atau tidak. Saya paham bahwa foto dapat berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Tapi kalau saya menyajikan foto maka akan diperlukan halaman yang sangat panjang. Atas dasar itu saya putuskan untuk melengkapi istilah dengan foto, tetapi tanpa menampilkannya, melainkan memberikan tautan untuk mengakses foto, sepanjang itu memungkinkan.
Namun sebelum memulai saya perlu menyampaikan bahwa Anda dapat mengunduh beberapa buku istilah morfologi tumbuhan bergambar maupun mengakses halaman web yang memuat hal yang sama. Saya mencoba melakukan penelusuran di Internet dan ternyata tidak mudah menemukan yang ingin saya sampaikan kepada Anda tanpa membuat Anda merasa terlalu terbebani. Sebagai awal, mungkin Anda perlu membuka halaman A Basic Ilustrated Glossary of Plant Identification Jargon. Kurang menarik memang karena ilustrasinya tidak berwarna. Sebagai alternatifnya, silahkan unduh dan baca buku The Kew Plant Glossary: an illustrated dictionary of plant terms. Kemudian untuk membandingkan, silahkan halaman web Glossary dari situs herbarium.lsu.edu dan blog Botany word of the day. Itu semua saya gunakan sebagai rujukan. Untuk menyiapkan tulisan ini saya menggunakan panduan yang lebih sederhana, yaitu Vegetative Terminology (1, 2, dan 3), Leaf Terminology (1 dan 2), Inflorescence Terminology (1 dan 2), Flower Terminology (1, 2, dan 3), Fruit Terminology (1, 2, 3, dan 4), dan Identification of Fruit Types dari situs Wayne's Word: An on-line texbook of natural history. Inipun, untuk menuliskannya sekaligus semuanya, tetap akan sangat panjang. Oleh karena itu, saya memutuskannya membagi dalam dua tulisan, pertama mengenai akar batang dan daun pada tulisan ini dan kedua mengenai perbungaan, bunga, dan buah pada tulisan berikutnya.
Tentu saja tidak semua bagiannya perlu diperiksa dengan teliti untuk dapat mengidentifikasi satu jenis gulma. Bagian-bagian tumbuhan ada yang bersifat tetap dan ada pula yang berubah bergantung pada keadaan lingkungan. Untuk keperluan melakukan identifikasi, kita perlu memeriksa bagian-bagian tumbuhan yang secara morfologis bersifat relatif tetap, yaitu tidak berubah meskipun tumbuh pada keadaan lingkungan yang berubah-ubah. Bagian-bagian tersebut adalah posisi daun pada batang, struktur daun sederhana atau majemuk, bentuk keseluruhan, pangkal, ujung, dan tepi daun, tekstur permukaan daun, tipe perbungaan dan struktur bunga, tipe perbuahan dan struktur buah dan biji, tipe dan struktur batang, serta tipe perakaran dan struktur akar. Untuk jenis-jenis tertentu, diperlukan pemeriksaan mengenai tinggi dan pertumbuhan menyamping, pola dan derajat percabangan, serta ukuran daun, warna batang, daun, bunga, buah, dan biji. Ciri khas tertentu dapat digunakan untuk membantu identifikasi, misalnya tipe duri, lidah dan cuping pada upih daun, dan tipe getah bila batang dipotong atau dilukai.
Mari kita mulai dengan mempelajari morfologi akar. Untuk melengkapi, silahkan unduh file Plant Root System (PDF) dari situs Study of Plant. Secara morfologis, akar terdiri atas bagian-bagian tudung akar (root cap), zona meristematik (meristematic zone), zona pemanjangan (elongation zone), dan zona penuaan (maturation zone). Silahkan baca ciri-ciri utama setiap bagian akar tersebut dan periksa gambar. Untuk membedakan akar tumbuhan yang satu dari akar tumbuhan lainnya, terlebih dahulu kita perlu membdakan akar primer, sekunder, dan tersier (primary, secondary, and tertiary roots) yang dimiliki oleh semua jenis tumbuhan dan akar tambahan (adventitious root) yang hanya dimiliki oleh jenis tumbuhan tertentu saja. Akar utama dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu akar tunggang (tap root) dan akar serabut (fibrous rot). Silahkan baca baik-baik perbedaan di antara keduanya. Akar utama maupun akar tambahan dapat mengalami modifikasi untuk berfungsi khusus (specialized root). Misalnya akar utama mengalami modifikasi untuk tujuan penyimpanan (storage) seperti pada wortel dan lobak dan untuk tujuan pernapasan (respiration) seperti pada tumbuhan legum dan tumbuhan bakau. Akar tambahan juga dapat mengalami modifikasi, misalnya akar tambahan pada ubi jalar mengalami modifikasi menjadi umbi (umbi akar), dsb., silahkan simak jenis-jenis modifikasi tersebut pada file. Namun bagi gulma, yang terpenting adalah modifikasi akar untuk tujuan khusus, misalnya modifikasi akar menjadi berklorofil, modifikasi akar menjadi duri, dan modifikasi akar menjadi organ untuk mengapung di permukaan air.
Kita lanjutkan dengan morfologi batang. Sebelum melanjutkan, silahkan kunjungi halaman Plant Stem pada situs Studi of Plants. Pertama-tama, silahkan baca ciri umum batang (characteristic of stem) untuk memahami sesungguhnya batang itu apa. Kemudian lanjutkan dengan membedakan batang menjadi batang di atas permukaan tanah (above groud stem) dan batang di bawah permukaan tanah (underground stem). Batang di atas permukaan tanah dibedakan menjadi batang kuat (strong stem) dan batang lemah (weak stem). Batang kuat dibedakan lebih lanjut menjadi batang menjulang (excurrent), bila batang utama tumbuh lebih cepat dari cabang sehingga menghasilkan tajuk mengerucut, merimbun (deliquescent), bila cabang tumbuh sama cepat dengan batang utama sehingga menghasilkan tajuk melebar, tanpa cabang (caudex), bila batang utama tumbuh besar tanpa cabang, dan culm, bila batang terdiri atas ruas dan buku dengan percabangan hanya pada buku. Silahkan cari contoh gulma dengan tipe batang kuat seperti tersebut. Batang lemah terdiri atas tipe (1) trailer mencakup sub-tipe procumbent, decumbent, dan deffuse, (2) creeping yang terdir atas sub-tipe runner, sucker, stolon, dan offset, serta (3) climber yang terdiri atas sub-tipe twiners, lianas, tendril, dan root climber. Batang di bawah permukaan tanah terdiri atas sub-tipe rhizome, tuber, corm, dan bulb. Untuk mengidentifikasi gulma tipe dan sub-tipe batang tersebut perlu dikenali dengan baik, khususnya batang di atas permukaan tanah yang tergolong sebagai batang lemah dan batang di bawah permukaan tanah dan carilah contoh jenis-jenis gulma yang mempunyai tipe batang tersebut.
Pada batang gulma sering terdapat organ tambahan yang memungkinkan gulma dapat terhindar dari dimakan oleh binatang herbivor atau dapat dicabut dengan mudah. Misalnya dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah duri, tapi secara botanis duri itu terdiri atas beberapa macam, yaitu duri kayu (thorn), duri daun (spine), dan duri tempel (prickle). Duri kayu merupakan organ tambahan yang muncul dari kayu batang, sedangkan duri daun merupakan modifikasi dari stipule, tangkai daun, helai daun, mata tunas, atau kelopak bunga, silahkan periksa perbedaan keduanya. Duri daun modifikasi stipula terdapat pada kabesak hitam (Vachelia nilotica, sebelum Melbourne Code 2011 Acacia nilotica), sedangkan duri daun modifikasi mata tunas terdapat pada kaktus Opuntia spp. Berbeda dengan duri kayu dan duri daun yang sulid terlepas dari batang, duri tempel sebaliknya, karena merupakan modifikasi kulit batang, seperti yang terdapat pada mawar dan kapuk hutan. Selain duri, gulma tertentu yang tumbuh memanjat mempunyai organ tambahan yang disebut sulur (tendril) sebagaimana terdapat pada labu kuning dan paria (pare). Sebagaimana duri, sulur juga merupakan organ modifikasi.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang juga perlu kita kenali untuk mengidentifikasi gulma. Berkaitan dengan daun ini, pertama-tama perlu dipelajari mengenai tipe dasar daun, khususnya tipe dasar daun tumbuhan berbiji yang terdiri atas stipula (stipules), tangkai daun (petiole), dan helai daun (lamina). Stipula adalah sepasang organ dengan berbagai bentuk di kanan dan kiri pangkal daun, bisa ada dan bisa juga tidak, bila ttumbuhan tidak mempunyai stipula maka dikatakan sebagai tidak berstipula (extipulate). Stipula dapat terpisah dari tangkai daun (free, lateral), bergabung dengan tangkai daun (adnate, fused), menyerupai upih (ochreate), atau mengelilingi pangkal tangkai daun (encircling). Berikutnya, daun dapat bertangkai (petiolate) atau tidak bertangkai daun (sessile). Untuk daun tanpa tangkai, bagian pangkal helai daun dapat mengeliling batang sebagian (clasping, decurent) atau mengelilingi batang secara keseluruhan (perfoliate). Kedudukan tangkai daun pada helai daun juga bermacam-macam, di pangal helai daun atau di bagian tengah helai daun (peltate). Ini baru soal stipula dan tangkai daun, tapi jangan bingung. Bila uraian dengan kata-kata belum cukup mungkin ada baiknya melihat foto. Bila belum mengunduh, silahkan unduh dan baca buku The Kew Plant Glossary: an illustrated dictionary of plant terms. Bila kurang lengkap, silahkan pula unduh dan baca buku Plant Identification Terminology: an illustrated glossary. Belum puas? Silahkan kunjungi halaman web Glossary dari situs herbarium.lsu.edu.
Mudah-mudahan dengan banyak contoh gambar dan foto, mempelajari morfologi tumbuhan menjadi tidak membosankan. Tapi sebelum mengakhiri bagian pertama dari dua tulisan ini, mari kita lanjutkan dahulu dengan mempelajari struktur daun, bentuk helai daun, dan tekstur permukaan daun. Dari segi struktur, daun terdiri atas daun sederhana (simple leaf) yang mempunyai satu helai daun di bagian ujung tangkai daun dan daun majemuk (compound leaf) yang mempunyai lebih dari satu helai daun pada ujung tangkai daun. Daun majemuk terdiri atas majemuk menjari (palmately coumpound, digitate) bila helai anak daun berpangkal pada satu titik pada ujung tangkai daun, majemuk menyirip (pinately compund, pinate) bila anak-anak daun berpangkal pada perpanjangan tulang daun yang disebut sumbu daun (rachis), majemuk menyirip ganda (twice pinately compound, bipinate), dan majemuk tercapik (pinatipid) bila helai anak daun menyambung pada sumbu daun. Daun berhelai anak daun tiga (trifoliate) dapat berstruktur mennjari maupun menyirip, bergantung pada kedudukan anak daun yang berada di tengah, apakah langsung pada ujung pangkal daun atau pada ujung sumbu daun. Mohon perhatian Anda untuk daun tumbuhan yang tergolong rumput yang daunnya berstruktur khusus, terdapat pada buku (node), terdiri atas upih daun (sheat) yang membungkus ruas (internode), dan pada ujung upih daun terdapat helai daun (lamina), telinga daun (auricle), dan lidah daun (ligule) sebagai dapat diperiksa di sini. Sambungan antara upih dan helai daun disebut leher daun (collar) sebagaimana dapat diperiksa di sini.
Mari kita lanjutkan lagi mempelajari bentuk helai daun yang terdiri atas bentuk keseluruhan, pola pertulangan daun, bentuk bagian pangkal, bentuk bagian ujung, dan bentuk bagian tepi. Untuk menyebut bentuk helai daun digunakan berbagai istilah teknis yang di antaranya ada yang diawali dengan awalan ob- yang berarti kebalikan. Silahkan periksa berbagai bentuk helai daun secara keseluruhan dan perhatikan bahwa cordate berarti menyerupai bentuk jantung sehingga obcordate berarti menyerupai bentuk jantung terbalik. Selain bentuk helai daun secara keseluruhan, bentuk daun juga meliputi bentuk pangkal daun, bentuk ujung daun, dan bentuk tepi daun. Perhatikan bahwa tepi daun dapat rata (entire) atau bergerigi dengan tipe gerigi yang bermacam-macam. Selain bentuk, morfologi daun yang juga perlu mendapat perhatian adalah pola pertulangan daun (leaf venation pattern) dan fitur permukaan daun (leaf surface features). Periksa juga bentuk helai daun keseluruhan, bentuk pangkal, ujung, dan pola pertulangan daun, dan bentuk tepi daun serta fitur organ tumbuhan lainnya pada situs vPlants untuk melengkapi. Setelah membaca dan menyampaikan tanggapan terhadap tulisan ini, silahkan menyampaikan tanggapan dan/atau pertanyaan pada kontak komentar di bawah tulisan ini. Lalu silahkan kerjakan tugas berikut sebelum melanjutkan membaca dan menanggapi tulisan berikutnya.
Tugas:
Berdasarkan atas registrasi daring yang telah Anda lakukan, Anda dibagi menjadi kelompok untuk mengerjakan tugas membuat akun Facebook kelompok (group) sebagai berikut:
- Kelompok 1: mengunggah foto-foto akar, batang, dan daungulma golongan berdaun lebar herba, nama kelompok Gulma Herba
- Kelompok 2: mengunggah foto-foto akar, batang, dan daun gulma golongan berdaun lebar perdu dan pohon, nama kelompok Gulma Perdu dan Pohon
- Kelompok 3: mengunggah foto-foto akar, batang, dan daun gulma golongan rumput dan teki, nama kelompok Guma Rumput dan Teki
- Kelompok 4: mengunggah foto-foto akar, batang, dan daun gulma golongan berdaun lebar memanjat, nama kelompok Gulma Memanjat
- Kelompok 5: mengunggah foto-foto akar, batang, dan daun gulma golongan gulma pakis dan tumbuhan perairan (di sawah, saluran irigasi, kolam, embung, danau), nama kelompok Gulma Pakis dan Perairan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar