Populasi merupakan kumpulan individu dari satu spesies tertentu yang terdapat di suatu tempat pada waktu tertentu. Populasi gulma berarti kumpulan individu dari satu spesies gulma yang bersaing dengan tanaman dan merugikan petani di suatu tempat pada waktu tertentu. Ukuran populasi adalah kepadatan atau padat populasi, yaitu jumlah individu satu spesies tertentu per satuan luas lahan di suatu tempat dan waktu tertentu. Sebagai contoh adalah populasi gulma Chromolaena odorata di Desa Oemofa, Kabupaten Kupang, pada 2017 dengan patat populasi 5 individu berbunga per m2.
Dinamika populasi gulma berkaitan dengan perubahan padat populasi gulma dari satu awaktu ke waktu berikutnya dan dari satu tempat ke tempat lainnya yang terjadi karena karakteristik hayati spesies gulma yang bersangkutan, pengaruh faktor lingkungan, dan pengaruh tindakan pengendalian yang dilakukan. Dalam dinamika terkait waktu, padat populasi N pada tahun tertentu, N(t+1), merupakan fungsi dari padat populasi pada tahun sebelumnya, N(t), sedemikian sehingga N(t+1) = N(t) + (B - D) + (I - E), di mana B dan D adalah perkecambahan dan kematian biji serta I dan E adalah biji yang masuk dari luar dan yang keluar ke tempat lain.
Untuk mengetahui dinamika populasi gulma seiring dengan waktu, kita perlu memeriksa jumlah biji yang terdapat dalam tanah (bank biji) sebelum musim tanam. Kemudian, pada awal musim tanam kita tentukan padat populasi kecambah, dan selanjutnya pada pertengahan musim tanam kita tentukan padat populasi gulma dewasa dan akhirnya menjelang akhir musim tanam kita tentukan jumlah biji yang diproduksi oleh setiap individu gulma. Dinamika populasi gulma dari satu tempat ke tempat lain berkaitan dengan jarak ke luar dari tempat tumbuh gulma. Untuk mempelajarinya, bank biji, kecambah, individu gulma dewasa, dan jumlah biji yang dihasilkan pada jarak yang berbeda-beda dari titik tempat tumbuh gulma pertama.
Biji dalam bank biji berkurang karena berkecambah, mengalami pembusukan, atau pindah ke luar, misalnya karena terbawa aliran air. Biji yang tersisa adalah biji yang mengalami dormansi yang kemudian ditambah lagi dengan biji yang terbawa masuk dari luar. Laju perkecambahan dihitung sebagai jumlah kecambah per m2 dibagi dengan jumlah biji per m2 dikalikan 100%. Kemampuan kecambah untuk berkembang menjadi gulma dewasa disebut sintasan (survival). Laju sintasan dihitung sebagai jumlah individu gulma dewasa per m2 dibagi dengan jumlah individu kecambah dikalikan dengan 100%. Individu gulma dewasa akan bereproduksi menghailkan biji. Laju reproduksi dengan satuan jumlah biji per m2 dihitung sebagai jumlah individu berbunga per m2 dikalikan dengan jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap individu gulma dewasa.
Untuk mempelajari lebih lanjut dinamika populasi gulma seiring waktu, silahkan kunjungi animasi gulma bayam liar Palmer yang disediakan Kansas State University. Baca uraian yang tersedia dan kemudian klik tanda panah yang tersedia untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Untuk memahami secara lebih mendalam, silahkan baca buku teks The Dynamics of Weed Population oleh Cousens & Mortimer (1995).
Dinamika populasi gulma berkaitan dengan perubahan padat populasi gulma dari satu awaktu ke waktu berikutnya dan dari satu tempat ke tempat lainnya yang terjadi karena karakteristik hayati spesies gulma yang bersangkutan, pengaruh faktor lingkungan, dan pengaruh tindakan pengendalian yang dilakukan. Dalam dinamika terkait waktu, padat populasi N pada tahun tertentu, N(t+1), merupakan fungsi dari padat populasi pada tahun sebelumnya, N(t), sedemikian sehingga N(t+1) = N(t) + (B - D) + (I - E), di mana B dan D adalah perkecambahan dan kematian biji serta I dan E adalah biji yang masuk dari luar dan yang keluar ke tempat lain.
Untuk mengetahui dinamika populasi gulma seiring dengan waktu, kita perlu memeriksa jumlah biji yang terdapat dalam tanah (bank biji) sebelum musim tanam. Kemudian, pada awal musim tanam kita tentukan padat populasi kecambah, dan selanjutnya pada pertengahan musim tanam kita tentukan padat populasi gulma dewasa dan akhirnya menjelang akhir musim tanam kita tentukan jumlah biji yang diproduksi oleh setiap individu gulma. Dinamika populasi gulma dari satu tempat ke tempat lain berkaitan dengan jarak ke luar dari tempat tumbuh gulma. Untuk mempelajarinya, bank biji, kecambah, individu gulma dewasa, dan jumlah biji yang dihasilkan pada jarak yang berbeda-beda dari titik tempat tumbuh gulma pertama.
Biji dalam bank biji berkurang karena berkecambah, mengalami pembusukan, atau pindah ke luar, misalnya karena terbawa aliran air. Biji yang tersisa adalah biji yang mengalami dormansi yang kemudian ditambah lagi dengan biji yang terbawa masuk dari luar. Laju perkecambahan dihitung sebagai jumlah kecambah per m2 dibagi dengan jumlah biji per m2 dikalikan 100%. Kemampuan kecambah untuk berkembang menjadi gulma dewasa disebut sintasan (survival). Laju sintasan dihitung sebagai jumlah individu gulma dewasa per m2 dibagi dengan jumlah individu kecambah dikalikan dengan 100%. Individu gulma dewasa akan bereproduksi menghailkan biji. Laju reproduksi dengan satuan jumlah biji per m2 dihitung sebagai jumlah individu berbunga per m2 dikalikan dengan jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap individu gulma dewasa.
Untuk mempelajari lebih lanjut dinamika populasi gulma seiring waktu, silahkan kunjungi animasi gulma bayam liar Palmer yang disediakan Kansas State University. Baca uraian yang tersedia dan kemudian klik tanda panah yang tersedia untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Untuk memahami secara lebih mendalam, silahkan baca buku teks The Dynamics of Weed Population oleh Cousens & Mortimer (1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar